Sukseskan Monev Penguatan Kapasitas Penerap Standar dan Percepatan Pompanisasi 2024
Tim BSIP Sumatera Utara melakukan perjalanan di beberapa kabupaten dengan agenda monitoring dan evaluasi kegiatan Penguatan Kapasitas Penerap Standar sekaligus melakukan monitoring kegiatan Pompanisasi dalam rangka mendukung Upaya Khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi dan jagung di Sumatera Utara.
Rangkaian kegiatan Penguatan Kapasitas Penerap Standar yang kini memasuki tahap monev, mulai dilaksanakan di Kabupaten Simalungun. Monev dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya dampak dari adanya pelatihan yang telah diberikan sebelumnya kepada para peserta pelatihan (petani/penangkar, penyuluh, POPT).
Pengambilan data kuesioner monev ini dilakukan di dua kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Regeng dan Kelompok Tani Bukit Jaya. Responden dari Kelompok Tani Regeng, Bapak Dian Suprapto, adalah salah seorang penangkar benih yang sudah berproduksi selama satu tahun dan telah berhasil mendistribusikan benihnya pada petani setempat. Sedangkan di Kelompok Tani Bukit Jaya, responden monev adalah Bapak Dicky Wibowo yang merupakan petani bukan penangkar, namun menyatakan berminat menjadi penangkar. Ke depannya, diharapkan melalui kegiatan pelatihan Peningkatan Kapasitas Penerap Standar ini akan banyak petani yang berminat dan tergerak menjadi para penangkar benih, khususnya di Provinsi Sumut.
Selain kegiatan Penguatan Kapasitas, UPSUS tahun 2024 ini juga didukung dengan program Pompanisasi. Untuk itu, Tim BSIP Sumut juga turut bergerak melakukan perjalanan monitoring pompa di beberapa kabupaten, diantaranya Kabupaten Simalungun, Batubara, Asahan, dan Kota Pematangsiantar. Di Simalungun sendiri, setelah melaksanakan monev, Tim BSIP Sumut bersama Kabid PSP Dinas Pertanian Kab Simalungun dan Koordinator BPP Gunung Maligas, lakukan survei kondisi eksisting pompanisasi lahan sawah, mengingat Simalungun merupakan salah satu sentra padi di Sumut. Adapun lokasi yang dikunjungi di Kabupaten Simalungun antara lain: Kelompok Petani Tetehan, Kelompok Petani Budi Jaya, Kelompok Petani Melati.